
KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pertanian (Distan) telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 12.214 ekor hewan kurban menjelang Iduladha.
Distan Kabupaten Cirebon terus berupaya maksimal untuk menjamin kondisi hewan kurban melalui pemeriksaan. Selain itu, sosialisasi kepada dewan kemakmuran masjid (DKM) pun dilakukan.
Menurut data Distan Kabupaten Cirebon, hingga 28 Mei 2024, petugas telah memeriksa 12.214 ekor hewan kurban. Dengan rincian sebanyak 3.601 sapi, 8.414 domba, 197 kambing, dan dua ekor kerbau yang telah diperiksa.
Kepala Distan Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, mengatakan bahwa kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dilakukan rutin setiap tahunnya.
“Pemeriksaan ante mortem dan post mortem, baik sebelum dan sesudah pemotongan. Secara pelaksanaan sudah melakukan pemeriksaan sebanyak 12.214 ekor,” kata Alex Suheriyawan saat memberikan sambutan di acara pemeriksaan hewan kurban di Desa Kubang, Kecamatan Talun, Senin (2/6/2025).
Alex mengatakan, pemeriksaan hewan kurban merupakan pelayanan Pemerintah Kabupaten Cirebon dan Forkopimda untuk memastikan masyarakat melaksanakan ibadah kurban sesuai rukun Islam.
Selain itu, Pemkab Cirebon juga mendorong suksesnya pelaksanaan kurban yang berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ia menyinggung soal rencana ke depan pengembangan kawasan agrowisata di Desa Kubang. Rencananya, kawasan Desa Kubang mengembangkan ekowisata dengan menawarkan konsep sustainable agriculture atau pertanian berkelanjutan. Desa Kubang akan dijadikan sebagai sentra sapi.
“Ini sesuai dengan gagasan kelompok ternak dan Mama Kuwu (kepala desa). Jadi proyeksi kawasan yang dibangun adalah ekowisata,” ungkap Alex.
Sekadar diketahui, peternakan sapi yang ada di Desa Kubang dikelola oleh Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Padusan.
Kepala Desa Kubang, Wawan Karyawan, mendukung upaya kelompok tani dan pemerintah dalam mengembang kawasan ekowisata. Wawan juga bercerita, pengembangan ternak sapi di desanya yang dimulai sejak 2002.
“Petani sapi di sini bisa makan enak. Dan, kebetulan kami punya rencana akan ada wisata alam. Sapi di sini akan dijadikan sebagai edukasi,” kata Wawan. (DISKOMINFO)




